Indomie yang diproduksi oleh salah satu anak perusahaan Indofood yang bernama De-United. Akhir-akhir ini, semakin digemari oleh masyarakat mesir. Seingat saya , lima tahun yang lalu ketika saya pertama menginjakkan kaki di negri Om Firaun ini , indomie masih asing di mata orang mesir, dan toko yang menjual barang tersebut pun masih terbilang langka.
Tapi, sekarang seiring berjalannya waktu, sudah hal yang biasa kita jumpai, katakan saja di desa Tafahna, desa terpencil di sudut kota cairo. kira-kira dua jam perjalanan dari ibu kota mesir. Dari toko yang paling besar sampai pedagang kaki lima menjual barang ini. Dengan berdos-dos tersusun. pengalaman saya Ketika belanja di salah satu kios di desa tersebut, petugas tokonya mengambil satu bungkus Indomie dan menunjukan tulisan dalam bungkusan tersebut, dengan bahasa inggris terbata-bata membacanya. This made in indonesia, dalam hatiku bangga sekali.
Dengan kebutuhan pasar yang semakin banyak, maka di bangunlah pabrik Indomie di kawasan Badr City cairo yang telah beroperasi sejak akhir 2009. Tapi, siapa yang mengira, ternyata sukses indomie dipasaran, dibalik itu adalah jasa para TKI, tenaga kerja indonesia di mesir yang berjumlah kurang lebih lima ribu jiwa. Dari tangan-tangan merekalah indomie di kenal dan menjadi makanan publik mesir. TKI yang mayoritas bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan baby sister ini, memperkenalkan pertama kalinya melalui anak-anak majikannya, kapada tetangga dan lingkungan dimana mereka bekerja.
Bukan hanya di mesir saja. Tapi, negara-negara tetanggapun demikian. Saudi, Jordan, Kuwait. Saudi, negara timur tengah yang terbanyak di huni para pekerja indonesia, inipun, berjasa besar dalam memperkenalkan Indomie ke publik masyarakat saudi. Salah satu lembaga risetpun membenarkan. Dibalik kesuksesan indomie ke pasar-pasar timur tengah, adalah karena jasa para pekerja.
Sekarang ini Seperti kita ketahui, Indomie bukan satu-satunya barang indonesia yang berhasil masuk ke pasar mesir, dengan di tanda tangani Nota kerja sama Memorandum of Understanding (MoU), maka, beragam komoditi indonesia dengan mudah kita jumpai, furnitur, daun piritu dari kayu, ban kendaraan, velg dan handicrafts, sampai barang paling kecilpun ada disini, seperti buah pala dan cengke.
Maka, berterimah kasihlah kepada TKI, atas sumbangsinya!
Tapi, sekarang seiring berjalannya waktu, sudah hal yang biasa kita jumpai, katakan saja di desa Tafahna, desa terpencil di sudut kota cairo. kira-kira dua jam perjalanan dari ibu kota mesir. Dari toko yang paling besar sampai pedagang kaki lima menjual barang ini. Dengan berdos-dos tersusun. pengalaman saya Ketika belanja di salah satu kios di desa tersebut, petugas tokonya mengambil satu bungkus Indomie dan menunjukan tulisan dalam bungkusan tersebut, dengan bahasa inggris terbata-bata membacanya. This made in indonesia, dalam hatiku bangga sekali.
Dengan kebutuhan pasar yang semakin banyak, maka di bangunlah pabrik Indomie di kawasan Badr City cairo yang telah beroperasi sejak akhir 2009. Tapi, siapa yang mengira, ternyata sukses indomie dipasaran, dibalik itu adalah jasa para TKI, tenaga kerja indonesia di mesir yang berjumlah kurang lebih lima ribu jiwa. Dari tangan-tangan merekalah indomie di kenal dan menjadi makanan publik mesir. TKI yang mayoritas bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan baby sister ini, memperkenalkan pertama kalinya melalui anak-anak majikannya, kapada tetangga dan lingkungan dimana mereka bekerja.
Bukan hanya di mesir saja. Tapi, negara-negara tetanggapun demikian. Saudi, Jordan, Kuwait. Saudi, negara timur tengah yang terbanyak di huni para pekerja indonesia, inipun, berjasa besar dalam memperkenalkan Indomie ke publik masyarakat saudi. Salah satu lembaga risetpun membenarkan. Dibalik kesuksesan indomie ke pasar-pasar timur tengah, adalah karena jasa para pekerja.
Sekarang ini Seperti kita ketahui, Indomie bukan satu-satunya barang indonesia yang berhasil masuk ke pasar mesir, dengan di tanda tangani Nota kerja sama Memorandum of Understanding (MoU), maka, beragam komoditi indonesia dengan mudah kita jumpai, furnitur, daun piritu dari kayu, ban kendaraan, velg dan handicrafts, sampai barang paling kecilpun ada disini, seperti buah pala dan cengke.
Maka, berterimah kasihlah kepada TKI, atas sumbangsinya!
Salam
Anhar M Elluary