Sembilan tahun sudah tidak lebaran bersama keluaraga, dihitung dari tahun 2001.Mungkin kita semua ketahui lebaran di Negeri orang tidak sebagus dikampung sendiri yang bisa menikmati berbagai macam hidangan ala lebaran. Ketupat burasa,Nasi Jaha, Birinji, kokoles. Itu semua adalah menu kesukaanku ketika lebaran. Berbedah sekali dengan lebaran di Mesir mungkin makanan kesukan tidak dapati disini.
Lebaran kali ini saya memilih Sholat di Masjid As-salam. Sudah menjadi jadwal tahunan bagi masyarakat Indonesia yang berada di Mesir melaksanakan sholat Ied bareng di Masjid As-Salam. Masjid ini di pilih karena dekat dengan komunitas masyarakat Indonesia. Sehingga setiap tahunya kedua hari raya besar selalu di buat di masjid ini. Yang suasananya disulap menjadi indonesia bangat..Masyarakat indonesia yang jumlahnya kurang lebih lima ribu orang berkumpul di masjid ini. Dari khatib sampai makanan semuanya ala Indonesia.
Walaupun tempat tinggalku dan masjid jauh. Kurang lebih menempuh perjalanan dua jam dari kota Cairo.Tapi bagi saya ini adalah momen yang hanya ada satu tahun sekali. Jadi tidak mahu menyianyiakan momen penting ini. Setelah melaksanakan Sholat Subuh kami mendarat menuju Masjid Assalam bersama rombongan. Sunggu indah suasana Pada pagi melewati perkampungan terhampar luas padi. Menelusuri Nil Suasana seperti perkampungan di Indonesia .Di jalanan penduduk Negri juga berbondong-bondong menuju Masjid mengemakkan Takbir dan Tahmid. Tidak terasa kuba dimasjid As-salam sudah nampak di telapak mata.
Menjelang beberapa menit kemudian naiklah khotib yang juga seorang penulis buku yang sengaja didatangkan langsung dari Indonesia. Dengan menyetir beberapa Ayat alquran memang benar syarat dengan Hikmah.
Selanjutnya adalah makan. Untuk makan seperti biasa sudah disiapkan di Stand. Kita tinggal memilih menu apa yang cocok dengan perut kita. Setelah makan dilanjutkan dengan salam-salaman sesama teman-teman seperjuangan.Terasa sekali suasana Hari Raya. Setelah selesai salam-salaman kami berpamitan untuk ziarah ke Masjid Sultan Hasan. Oleh penduduk Mesir menamakan dengan Masjid kembar karena masjid tersebut dibangun berdekatan dan sama persis bentuk bangunannya. Dibangun sekitar tahun 1356 M pada masa Muhammad bin Qalawun dari dinasti Mamlukiyah.
Termasuk salah satu masjid tertua di kota cairo, dengan alasan itulah kami memilih sebagai objek agenda ziarah kami. Setelah malaksanakan sholat Jumat. Kami mendokumentasikan masjid tersebut disertai pose Narsis. heheh
Setelah itu kami menuju Taman Al-azhar. Mungkin tidak asing lagi bagi teman-teman yang kulia di Azhar, Karena tempat ini berdekatan dengan kampus Al-azhar. Tapi bagi saya momen iddul Fitri ditaman Azhar Sungguh terasa meriah apalagi dihibur beberapa artis Ibu Kota.
Menjelang sore kami melangka ke puncak. Subahanallah indah sekali Hadika azhar ketika berada di puncak. Bisa melihat kota cairo dari atas bukit. Azan Magrib dikomandankan dari salah satu masjid bertanda kami harus balik ke kampung TAFAHNA. Inilah cerita lebaranku kali ini.