Bagi kami yang berada di negri rantau, menilai apakah keadaannya negri kita baik dan tidaknya sesuai dengan sajian berita yang ada. “Apa kata berita itulah pegangan kami, Belakangan ini pemberitaan sunggu miris terdengar di telinga kita. Sedikit berita yang dari sisi positif ditampilkan, mungkin satu berbanding sepuluh. Rata-rata menjadi headline media cetak maupun eletronik adalah, berita kriminal.
Dalam benakku apakah seperti inikah Indonesiaku ? perampokan, pembunuhan, busung lapar, tabung gas meledak, perkelahian antara masa, dan berita terbaru pada pagi hari ini, sesuai laporan liputan6.com. Adalah penembakan 7 orang tersangka perampokan Bank Niaga Aksara Medan oleh Densus 88. Dan tiga orang dinyatakan tewas. Sungguh ironis Negeri ini. Nyawa tidak ada nilainya sama sekali Densus 88 seperti Singa kelaparan yang siap menerkam. Orang-orang jenggotan di tangkap karena dituduh sebagai teroris sayangnya lagi mereka tanpa diberi hak untuk membela diri.
Para pejabat yang di amanahkan untuk mengatur negeri, hanya menghambur-hamburkan uang rakyat dengan malancong ke belahan dunia, dengan alasan studi banding. Tidak tanggung-tanggung uang yang dipakai sampai triliun rupiah, sedangkan disatu sisi ada ratusan Mayarakat yang antri hanya untuk mendapatkan sesuap nasi, tujuh orang tewas ketika pembagian sembako oleh salah satu pengusaha.
Dengan melihat dan membaca keadaan indonesia malalui kacamata media, saya jadi takut balik ke Indonesia .Apakah seperti ini Negeriku?
Para pejabat yang di amanahkan untuk mengatur negeri, hanya menghambur-hamburkan uang rakyat dengan malancong ke belahan dunia, dengan alasan studi banding. Tidak tanggung-tanggung uang yang dipakai sampai triliun rupiah, sedangkan disatu sisi ada ratusan Mayarakat yang antri hanya untuk mendapatkan sesuap nasi, tujuh orang tewas ketika pembagian sembako oleh salah satu pengusaha.
Dengan melihat dan membaca keadaan indonesia malalui kacamata media, saya jadi takut balik ke Indonesia .Apakah seperti ini Negeriku?