Universitas Impian

1 komentar
Alazhar University


Sejak duduk dibangku sekolah. Sering disuguhkan pertanyaan oleh para guru ketika itu. Apa cita-cita anda nantinya ketika lulus. Tuturku sederhana, “ingin menjadi Guru Agama”. Sehingga sejak itu impian terbesar adalah bisa ke Mesir. Kecintaanku terhadap mesir karena berawal dari Guru-guru sekolah. Setiap mengajar selalu mengambil sample Mesir. Apakah itu kisah-kisah Alquran yang banyak terkait dengan Negeri Mesir. Seperti kisah Nabi yusuf dan Nabi Musa As. Atau kaitannya dengan masalah pendidikan. Dan alasan yang paling mendasar adalah; karena Al-azhar banyak melahirkan para cendekiawan muslim.

Saya sadar pilihan untuk melanjutkan Study ke Univeristas tertua ini sangat berat. Karena Realitanya Latar belakan orang tua saya bukan orang berdasi penghuni Gedung mewah. Ayah saya hanya Pemanjat Kelapa.  Penghasilan sehari habis dengan memberi makan empat orang anak dan seorang Istri. Apalagi rumah kami Pasca konflik tahun dua ribu hanya beberapa Batu Bata hitam tersusun  tidak hangus di jamak si Jago Merah. Sehingga untuk mewujudka cita-cita menimba ilmu di Negeri yang menjadi saksi bisu lahirnya orang-orang mulia yang namanya di tulis dalam tinta emas sejarah Manusia. Tentunya hanyalah Angan-angan belaka. Tapi seiring berjalannya waktu. Perasaan untuk mewujudkan cita-cita  menimba ilmu ke Negeri Yudersif  semakin bergelora. Walaupun kondisi ekonomi yang tidak menunjang.

Pagi menjelang siang tanpa sengaja membaca browsur yang dibagikan oleh salah seorang teman. Berlahan membuka ternayata browsur tersebut tentang Study ke Universitas Al-Azhar. Rasa senang ketika mendapat informasi tersebut. Sehingga tanpa berbasa-basi sepulangku dari kampus saya langsung menulis surat. Dan di akhir surat tersebut saya tuliskan harapan besar Ibu Bapak bisa menyanggupinya.

Ternyata balasan surat tidak seperti kuharapkan. Nak.. Untuk sekarang kami tidak ada uang sepeserpun. Makan dan Minum saja susah.  Dapat dari mana uang 9,5 juta? Apalagi jangka waktu hanya satu bulan. Walau demikian, saya tetap bersemangat sambil berdoa. Karena keyakinanku tidak ada yang mustahil di dunia ini. Tuhan Maha luas rizki-Nya bagi hamba jelata seperti saya.

Benar kata pepetah “ dimana ada kemauan disitu ada jalan”.  Tiba-tiba orang tuaku mwnghubungiku bahwa mereka bersedia tanggung lima juta. Uang tersebut di dapat dari arisan  dan sisanya saya usahakan sendiri.


Alhamdulillah, Mimpi itu bisa terwujud. Kesyukuran tak tertara kupanjatkan kepada sayang  Khaliq. Sekarang walaupun kuliahku tidak selencar seperti teman-teman. Bagi saya ini adalah nikmat yang harus di syukuri. Karena saya merupakan salahsatu anak pelosok Timur Indonesia yang bisa mengenyam pendidikan di Universitas ini.

Mesjid Alazhar

One Response so far.

  1. Anonim says:

    subhanallah..
    jadi semnagat mengenang kembali masa2 perjuangan..

Leave a Reply

Komentar

Labels

 
SABDA ABADI © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here